PROKAL.CO, TARAKAN – Bertempat di Grand City Mall Surabaya, Ketua Pelaksana Baznas Tarakan, Syamsi Sarman, didaulat sebagai salah satu narasumber dalam acara seminar nasional di Kota Surabaya, Jawa Timur. Seminar yang dilaksanakan pada 14 Desember 2018 itu mengangkat tema yaitu “Model Pemberdayaan Ekonomi Produktif Syariah”. Di hadapan ratusan para pengelola zakat Baznas dan Laznas se-Indonesia, Syamsi Sarman memaparkan model ekonomi produktif dalam rangka pemberdayaan mustahik yang dilakukan Baznas Tarakan selama ini.
Kepada Radar Tarakan, Syamsi mengungkapkan rasa haru dan bangganya dapat mengenalkan Tarakan dan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di even tingkat nasional. “Alhamdulillah kepercayaan besar untuk Tarakan dan juga tentunya bagi Kaltara. Satu-satunya Baznas yang dipercaya tampil dalam seminar bergengsi yang digagas Bank Indonesia itu hanyalah Baznas Tarakan. Sementara pesertanya dari Baznas dan Laznas, serta pelaku ekonomi syariah se-Indonesa,” ujar Syamsi.
Lantas apa yang menjadi program unggulan Baznas Tarakan, pegiat zakat yang juga menjabat Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tarakan itu menyebutkan beberapa kegiatannya. “Program unggulan yang menjadi daya tarik peserta antara lain pembiayaan modal usaha mustahik atau PMUM. Sebetulnya program ini ada juga di daerah lain tapi kebanyakan sulit bertahan. Di Tarakan, Alhamdulillah sudah berjalan empat tahun dan masih eksis sampai sekarang,” kata Syamsi Sarman.
“Program lain adalah pemberdayaan petani dan nelayan melalui Zakat Community Development atau ZCD. Dan yang paling banyak menjadi bahan perhatian peserta adalah Toko Dhuafa alias toko sembako bersubsidi. Bahkan beberapa Baznas beminat ingin datang langsung ke Tarakan untuk melihat model toko itu,” ungkap Syamsi Sarman menambahkan. Pria yang murah senyum ini mengaku bangga bisa membuat Tarakan dan Kaltara menjadi perhatian publik. “Ya potensi Tarakan bisa menjadi daya tarik publik secara nasional, sudah ada yang berkeinginnan datang ke Tarakan,” pungkas Syamsi Sarman. (baztrk/adv/sur)